IBU
pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpah di hati
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasih ku masih padamu
kesudahan hidup kematian yang pasti
kepergian yang ku tangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
nostalgia bersamamu ku biarkan segar
suka duka ingin ku lalui bersama
kau cemas membalut luka ku di lutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kau memujuk
kasihmu menemaniku pada saat aku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
kasih ibu permata hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar